Monday, June 2, 2008

Tea Rosela




Kelopak bunga Rosela kering atau teh merah adalah tanaman obat yang berkasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Diantaranya menurunkan tekanan darah, kencing manis, mencegah kanker dan kejang, memperlancar berat badan, menyeimbangkan berat badan dan lain-lain. Kelopak bunga rosella biasa juga disebut teh sudan, karkade, roselle tea, red tea.




Hibiscus Sabdariffa Or Roselle And Its Usage As Food And Herbal Remedy. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan mengkonsumsi bunga rosela kering. Cara yang paling lazim adalah dengan menjadikan bunga rosela kering sebagai teh, dan lebih dikenal sebagai red tea atau jamaican flor. Selain itu, di beberapa daerah, bunga rosela dapat dikonsumsi segar, dan dijadikan sayuran pelengkap untuk salad

Khasiat Rosela Merah Khasiat dalam Secangkir Teh
(Dimuat di Tabloid Dwimingguan AGRINA Vol.2 No. 47, 21 Febr - 6 Maret 2007)
www.agrina-online.com dan www.plantamedikaloka.com
Bosan terpenjara obat-obatan
kimia atau takut menjalani
pengobatan konvensional?
Mengapa tak mencoba teh rosela
merah? Selain nikmat diminum, murah, juga minim efek samping. Teh berwarna merah cantik ini memang multikhasiat.
Bunga rosela merah yang telah clikeringkan dan diseduh
menjadi secangkir teh yang bercitara
rasa sedikitasam ini
mampu mengatasi
batuk, asam urat, kolesterol, hipertensi, radikal bebas, dan penyegar
(tonik). Selain itu, berdasarkan
penelitian ilmiah yang dilakukan ilmuwan
Sudan, rosela merah juga berkhasiat
untuk menurunkan tekanan darah
(hipotensif), antikejang saluran pernapasan,
anticacing (antelmintik), dan antibakteri.
Hipertensi dan Jantung Lima belas tahun didera kencing manis (diabetes mellitus) membuat H.Lili Sadeli (58
tahun) bosan makanobat dan ingin mencari cara pengobatan lain. Setelah mencari informasi ke sanakemari,
akhirnya ia
mencoba peruntungannya
dengan mengonsumsi rosela
merah. "Alhamdulillah, setelah tiga bulan minum teh rosela
merah, gula darah saya turun dari 320 menjadi 101 dan tekanan darah saya juga membaik,"
ujar lili.
Selama tiga bulan pertama, ia rutin mengonsumsi teh rosela merah sebanyak
tiga kali sehari. Setelah itu, ia merawat
kesehatannya
dengan meneguk teh rosela
merah dua kali sehari. Kini ia terbebas
dari obatobatan
kimia yang telah ia
konsumsi selama lima belas tahun dan kesehatannya
pun membaik.
Kesaksian lain datang dari Lina (29 tahun) yang awalnya tersiksa dengan degup jantungnya
yang tidak normal sehingga
membuatnya
sulit tidur. "Mau ke dokter takut didiagnosis penyakit berat dan biayanya pasti nggak sedikit," dalihnya.
Warga Perumahan Taman Legian, Sentul (Bogor) ini akhirnya mencoba teh rosella merah untuk mengatasi gangguan
kesehatannya.
Pertimbangannya, di samping minim efek samping, harga teh rosela merah juga relatifterjangkau. Hasilnya, bukan saja
ia merasa lebih sehat dan segar,
bobot badannya pun turun sekitar 7 kg dalam waktu konsumsi selama satu tahun. ''Meskipun sudah merasa sehat, saya
tetap minum teh rosela merah agar tetap bugar dan menjaga berat badan," ujar Lina yang sebelumnya berbobot 70 kg
dengan tinggi 154 cm. Tonik Hingga TBC
Rosela merah (Hibiscus
sabdariffa) dulu merupakan
penghias pagar rumah atau pekarangan.
Saat ini lebih dari 100
varietas rosela tumbuh di Indonesia. Namun jenis yang paling banyak dibudidayakan
adalah
rosela berbunga
merah.
Berbagai penyakit dapat diatasi oleh herba tropis ini, seperti batuk, asam urat, kolesterol, hingga hipertensi.
Selain itu, rosella merah berkhasiat menangkal radikal bebas dan bersifat la merah untuk mengatasi gangguan sebagai
penyegar (tonik). Hal ini bukan isapan jempol semata karena rosella merah mengandung berbagai senyawa berkhasiat,
seperti antioksidan, asam esensial, beta karoten, potasium, zat besi, dan berbagai jenis vitamin.
Penggunaan rosela merah sebagai obat oleh masyarakat awalnya bersifat kebetulan dan coba-coba saja. Namun
sejumlah ilmuwan berhasil meneliti khasiatnya. Salah satu di antaranya Abd Al-Aziz Sharaf dari Sudan Research Unit,
Institute of African and Asian Studies.
Pada 1962, Sharaf membuktikan bawa bunga rosella merah mempunyai khasiat menurunkan tekanan darah (hipotensif),
antikejang saluran pernafasan, anticacing (antelmintik), dan antibakteri. Tiga tahun berikutnya Sharaf juga berhasil
membuktikan bahwa zat warna merah di kelopak bunga perdu ini dapat mematikan Mycobacterium tuberculosis, bakteri
penyebab penyakit TBC. Kemasan Praktis
Berbagai cara dilakukan orang da1am mengonsumsi rosela merah, antara lain dalam bentuk segar, dijadikan bumbu
masak, atau sambal sebagai pengganti tornat. Cara tradisional yang paling sering dilakukan masyarakat adalah dengan
mengeringkan bunganya.
Mula-mula kelopak bunga dipisahkan dari bijinya. Kemudian kelopak bunga ini dikeringkan di bawah panas sinar
rnatahari. Kelopak bunga yang telah dikeringkan, siap diseduh air panas. Cukup tigakuntum bunga rosela merah untuk.
mendapatkan secangkir teh rosela merah hangat dengan warna yang cantik.
Saat ini, sejumlah produsen herbal mulai memproduksi rosela merah dalam bentuk yang mudah dikonsumsi,
yaitu teh
celup (teabag) dan kapsul. Selain itu, rosela merah juga hadir dalam bentuk selai, manisan, dan sirup. Produk olahan
Plantamedikaloka
http://www.plantamedikaloka.com Menggunakan Joomla! Generated: 27 October, 2008, 15:29
rosela merah ini memiliki
daya tahan lebih dari satu tahun - asalkan diolah secara higienis.
Saat ini rosela banyak
dibudidayakan di Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta)
, Jember, Bangil, Banyuwangi, Tulungagung (Jawa
Timur), dan Puncak
(Bogor), Sukabumi (Jawa Barat). Indonesia masih bergantung pada negara Timur Tengah untuk
mendapatkan
bibit rosela merah, seperti Sudan dan Arab Saudi. [Dewani/Enny Purbani T.]
Plantamedikaloka